Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 04 Desember 2012

Kekangan Basis Data


Aldilah Trixie Ujwalita
TMJ 1 AeU

            Kekangan basis data bertujuan untuk menjamin bahwa data yang diinputkan pada tabel-tabel data base mempunyai integritas yang terjaga, sehingga kemungkinan kesalahan input data jauh berkurang.
Aturan yang harus dipatuhi dalam file-file basis data            :
a.      Redudansi Data
Redudansi data adalah munculnya data-data berulang kali pada file basis data yang semestinya tidak diperlukan.

b.      Inkonsistensi data
Data Inconsistency, yaitu munculnya data yang tidak konsisten pada medan yang sama untuk beberapa file dengan kunci yang sama.

c.       Data terisolasi            
              Data terisolasi disebabkan oleh pemakaian beberapa file basis data dimana program aplikasi tidak dapat mengakses data-data dari file tertentu sehingga seolah-olah ada file yang terpisah/terisolasi terhadap file yang lain dalam basis data.
              Data terisolasi harus dihindari karena akan berakibat pada tidak lengkapnya informasi yang dihasilkan dari pengolahan data dalam basis data.

d.      Security data
Prinsip dasar keamanan data dalam basis data :
a. Data-data dalam basis data merupakan sumber informasi yang sangat penting dan rahasia sehingga harus dijaga dari berbagai hal yang dapat mengacaukan atau merusak data.
b. Keamanan data merupakan aspek kritis dalam basis data.
       Security Problem        :
       berhubungan dengan masalah keamanan data dalam sistem basis data. Pada prinsipnya file basis data hanya boleh digunakan oleh pemakai tertentu yang mempunyai wewenang untuk mengaksesnya.

e.      Integritas data
          Integritas data berhubungan dengan kinerja sistem agar dapat melakukan kontrol atau kendali pada semua bagian sistem, sehingga sistem selalu beroperasi dalam pengendalian yang penuh.
         Cara menjaga integritas data adalah menyakinkan bahwa nilai-nilai data adalah benar. Hal tsb dilakukan dengan mengeset secara seksama prosedur penangkapan data dan membuat modul dalam program aplikasi untuk mengecek keabsahan nilai data saat dimasukkan ke dalam mesin (data entry)

Basis data dapat dipandang melalui 2 segi, yaitu      :
a. Sudut Pemakai (user)
b. Perancang (designer).
Seorang perancang mempunyai dua bentuk pandangan yang berbeda, yaitu pandangan secara konseptual (conceptual view) dan pandangan secara fisik (physical view).

Contoh kasus pada kekangan basisdata
A.      Paling sederhana
Terjadinya kerangkapan data dalam satu file. Misal : Terjadinya kerangkapan data dalam file Mahasiswa pada Nama_Mahasiswa
Contoh :
+———–+————–+
|        nim       | nama |
+———–——+——–+
| 090022001 | Aldilah |
| 090022002 | Chyma |
| 090022003 | Ulin |
| 090022004 | Winda |
| 090022005 | Diki |
| 090022006 | Alwi |
| 090022007 | Rivan |
| 090022008 | Chyma |
+———–+————–+

B.      kekangan yang Tidak Sederhana
Terjadinya kerangkapan pada lebih dari satu basis data. Misal : terdapat kerangkapan pada 2 file sistem basis data berbeda. Kerangkapan terjadi pada kolom nama.
Contoh :

+———–+————–+
| Alamat | nama |
+———–+————–+
| Serang | Aldilah|
| Jakarta | Chyma |
| Depok | Ulin |
| Jakarta | Winda |
+———–+————–+
+———–+————–+
| Nama | Nim |
+———–+————–+
| Aldilah | 4812020002|
| Chyma | 4812020009 |
| Ulin | 4812020016 |
| Winda | 4812020022 |
+———–+————–+


Kesimpulan dari contoh tersebut adalah :
                 Dalam kedua kasus diatas terjadinya kekangan dalam basis data yaitu yang mencakup kerangkapan data. Pada kasus pertama  yang terjadi adalah nilai-nilai rinci data dalam file tersebut  yaitu dalam file Mahasiswa pada kolom NIM, hal ini dapat dihindari dengan mengubah struktur file menjadi dua file baru. Pada contoh kedua terjadi kerangkapan field pada dua file basis data yang berbeda, hal ini dapat diselesaikan dengan mengahpus field yang sama tersebut









Tidak ada komentar:

Posting Komentar

author
altrixie
Aldilah Trixie Ujwalita
Bogor, 05 Juni 1994